KESIAPAN
finansial dalam membeli property saja rupanya tidak cukup! Ketelitian dan
kepedulian anda sebagai calon konsumen
property adalah kunci yang mampu melindungi anda dar penipuan dan kerugian,
terutama dari para “pengembang nakal”.
Sebelum
masalah menjadi besar dan menyangkut kepentingan banyak pihak, anda pun bias
mempertimbangkan pilihan dengan baik terlebih dahulu. Tidak ada salahnya teliti
sebelum membeli, apalagi membeli property.
Berikut ini beberapa pertimbangan
yang bisa anda renungkan :
Rekam Jejak
Pertama,
jangan hanya tergiur dengan keindahan gambar digital ilustrasi property di
brosur, serta janji-janji yang tertera di sana. Pastikan sarana dan prasarana
yang di sebut benar-benar tersedia.
Cari dan
pertimbangkan rekam jejak pengembang yang menjual property tersebut. Perhatikan
bagaimana mereka memperlakukan pembeli sebelum transaksi, sesudah, dan ketika
menghuni unit property. Perhatikan bagaimana produk yang mereka hasilkan
sebelumnya. Selain itu, pertimbangkan kasus-kasus yang santer terdengar di
berita menyangkut property buatan mereka.
Permainan Kata
Kedua,
berhati-hatilah pada permainan kata. Usahakan anda menyederhanakan sendiri
kata-kata yang dilontarkan pengembang. Contoh mudahnya, penyebutan “apartemen”
dan “rusun”. Keduanya sama-sama hunian vertical, namun salah satunya terkesan
lebih mewah.
Penyebutan
“apartemen” tidak aka nada artinya jika gudang anda terlalu padat, hanya satu
elevator tersedia untuk melayani ribuan penghuni, dan gedung itu tidak memnuhi
standar preventif bencana.
Rencana ke Depan
Ketiga,
cobalah jeli melihat rencana pembangunan di masa depan. Ketika anda membeli
salah satu unit apartemen atau rumah tapak, sekeliling anda mungkin masih
kosong dan sinar matahari bias dengan mudah masuk ke dalam rumah. Jika tidak
jeli melihat rencana pembangunan, lima atau sepuluh tahun kemudian, bias jadi
sekeliling unit yang anda miliki sudah penuh bangunan dan rumah anda tidak
punya akses pada sinar matahari.